Minggu, 01 Oktober 2017

BAB 3

PASAR KEUANGAN

Manajer keuangan akan terlibat secara ekstensif dengan pasar keuangan. Sebagai contoh, manajer keuanagan berusaha memperoleh dana dari pasar keuangan. Kemudian, manajer keuangan akan berusaha menginformasikan hasil yang sudah dicapai kepada investor, atau kepasar keuangan agar harga saham menungkat.

1.      PASAR KEUANGAN
Pasar keuangan bisa didefinisikan sebagai bertemunya pihak yang mempunyai kelebihan dana (surplus dana) dengan pihak yang kekurangan dana (defisit dana). Di pasar keuangan tersebut akan terjadi transaksi, yaitu pihak defisit dana memperoleh dna dari pihak surplus dana. Dengan kata lain, mobilitas dana akan terjadi pada situasi tersebut. Meskipun ada dua pihak utama yang terlibat dalam pasar keuangan, untuk memfasilitasi aliran dana tersebut, banyak pihak yang terlibat, khususnya lembaga perantara (yang kemudian disebut sebagai lembaga perantara keuangan). Perantara keuangan muncul untuk membantuk mengefektifkan aliran dana dari pihak surplus kepada pihak defisit dana. Dalam pasar keuangan tersebut, aliran dana diperlancar dengan munculnya instrumen keuangan (sekuritas atau surat berharga). Instrumen keuangan pada dasarnya merupakan surat perjanjian yang melibatkan pihak surplus dengan defisit dana, dalam kaitannya dengan aliran dana.

1.1. Jenis-jenis Pasar Keuangan

a.      Pasar Modal versus Pasar Uang
Pasar modal adalah pasar keuangan dimana diperdagangkan instrumen keuangan jangka panjang. Pasar uang adalah pasar keuangan dimana diperdagangkan intrumen keuangan jangka pendek. Contoh instrumen jangka panjang adalah obligasi, karena obligasi jautuh tempo lebih dari satu tahun. Contoh instrumen jangka pendek adalah Commercial Paper (CP), karena CP jatuh tmepo dalam waktu kurang dari satu tahun.

b.      Pasar Spot dan Pasar Forward
Pasar spot adalah pasar dimana penyelesaian (settlement) terjadi saat ini. Pasar forward adalah pasar dimana penyelesaian (settlement) terjadi beberapa saat mendatang, sedangkan kontrak ditetapkan saat ini. Contoh kedua pasar tersebut sebagai berikut. Misalkan saya ingin membeli dolar Amerika Serkat ($) sebanyak $1.000. Saya pergi ke bank terdekat menayakan harga (kurs) dolar. Kurs tersebut adalah Rp. 8.500.00-Rp.8.750,00/$, yang berarti saya harus membayar Rp.8.750,00 jika ingin membeli dolar (kurs penawaran/ask), dan saya akan menerima RP.8.500,00 jika saya menjual dolar. Karena saya ingin membeli dolar, maka saya menyerahkan RP.8.750,00 (RP.8.750,00 x $1.000), dan saya memperoleh $1.000 sat itu juga. Pasar semacam itu dinamakan sebagai pasar spot. Jika transaksi cukup besar (misal sembeli $10 juta), barangkali penyelesaian transaksi (penyerahan dolar) tidak terjadi saat itu juga, tetapi terjadi dua hari berikutnya (t + 2).

Tabel 1. Kontras antara Spot dengan Forward

Waktu
Pasar Spot
Pasar Forward
t = 0 (saat ini)
-Rp. 8.750 (beli dolar)
+$1 (memperoleh 1$)
Mendatangani kontrak untuk membeli $1 dengan harga Rp. 9.200/$
t = +3 (tiga bulan mendatang)
-
-Rp.9.200 (beli dolar)
+$1 (memperoleh $1)

c.       Pasar Perdana dan Pasar Sekunder
Pasar keuangan juga bisa dilihat ke dalam pasar prdana dan pasar sekunder. Pada waktu perusahaan go-public (menjual sahamnya kepublik). Perusahaan akan melewati kedua pasar tesebut. Pada pasar perdana perusahan (emiten) berurusan dengan perusahaan investasi. Emiten tidak secara langsung menjual sahamnya ke investor publik. Contoh perusahaan sekuritas adalah Mandiri sekuritas, BNI sekuritas, Merryl Lynch, Goldman Sachs. Kenapa mesti menggunakan perusahaan sekuritas ? karena perusahaan sekuritas berpengalaman dalam hal jual beli sekuritas. Sedangkan perusahaan mempunyai pengalaman yang sedikit dalam hal menjual sekuritas, apalagi jika go-publik merupakan keputusan pertama kali. Perusahaan bisa menjual sahamnya ke perusahaan sekuritas pada pasar perdana (bisa juga perusahaan sekuritas membantu menjualkan saham ke publik). Setelah perusahaan sekuritas membeli saham tersebut (misal membeli), perusahaan sekuritas akan menjual saham yang dibelinya kepublik. Biasanya investor yang mempunyai koneksi ke perusahaan yang bisa membeli langsung ke perusahaan sekuritas tersebut. Investor biasa juga bisa membeli langsung, tetapi biasanya ada penjatahan.
Setelah melewati tahap tersebut, perusahaan biasanya ingin mencatatkan (listing) saham ke Bursa Keuangan, kemudian saham bisa diperjualbelikan di Bursa Keuangan. Perusahaan akan meminta izin kepada Bursa Efek di Jakarta (misal ingin listing di BEJ). Etelah memperoleh izin, investor yang membeli di pasar perdana bisa menjual sahamnya kepada investor lain. Kemudian transaksi jual beliakan terjadi dipasar tersebut.

d.      Pasar OTC dan Pasar dengan Lokasi Tertentu
Beberapa pasar keuangan mempunyai lokasi tertentu. Sebagai contoh, Bursa Efek Jakarta (tempat saham diperjualbelikan) mempunyai lokasi tertentu, yaitu di Jakarta, di jalan sudirman, dengan bangunan tertentu. Pasar keuangan lain tidak mempunyai lokasi tertentu. Sebagai contoh, pasar valuta sing mempunyai lokasi yang tersebar di dunia. Pedagang valas dihubungkan stu sama lain dengan menggunakan terminal komputer. Order beli atau jual akan dilakukan melalui komputer, yang kemudian akan diteruskan kepada pedagang lainnya di Hongkong (misal). Praktis tidak ada lokasi yang terpusat untuk pasar semacam itu. Pasar semacam itu sering dinamakan sebagai Over The Counter market.

e.       Pasar Valuta Asing
Instrumen yang diperdagangkan dipasar keuangan bisa beragam. Seperti saham, obligasi, Commercial paper, dan mata uang asing (Valas). Pada valas memperdagangkan mata uang asing. Kenapa ada pasar valuta asing ? jawabannya adalah karena didunia ini banyak mata uang yang berbeda. Kemudian sesorang dari negara tertentu ingin mempunyai daya beli di negara lain (yang menggunakan mata uang yang berbeda dengan ata uang di negara ia tinggal). Pasar valuta asing memfasilitasi pertukaran mata uang yang berbeda tersebut.

2.      PERANTARA KEUANGAN
Perantara keuangan adalah lembaga atau pihak yang menjembatani pihak surplus dengan pihak defisit dana. Pihak perantara akan membantu mengefektifkan aliran dana di pasar keuangan.

2.1. Tipe Perantara Keuangan
Secara umum ada dua tipe perantara keuangan, yaitu :
a.      Perantara keuangan yang tidak mengubah klaim
Perantara keuangan jenis ini adalah perantara keuangan yang menjembatani pihak defisit dengan surplus tanpa mengubah klaim. Sebagai contoh, broker bertugas hanya menjembatani dua pihak tersebut. Misalkan perusahaan mengeluarkan obligasi, broker hanya menghubungkan antara perusahaan dengan investor. Broker tidak melakukan apa-apa terhadap obligasi tersebut. Karena obligasi dikeluarkan oleh pihak pertama (pihak yang membutuhkan dana), maka obligasi tesebut dinamakan sebagai sekuritas primer.
b.      Perantara keuangan yang mengubah klaim
Dalam beberapa situasi, perantara keuangan (yang tidak mengubah klaim) kurang efektif dalam mengalirkan dana. Biaya transaksi tidak bisa diturunkan menjadi lebih rendah, karena mereka tidak megubah klaim. Perantara keuangan jenis kedua (yang mengubah klaim) membantu memecah masalah tersebut dengan jalan mengubah kalim sekuritas primer menjadi sekuritas sekunder. Sebagai contoh, bank menerbitkan deposito atau tabungan yang ditawarkan kepada penabung (investor). Tabungan mempunyai karakteristik bisa diambil sewaktu-waktu, sehingga likuiditasnya tinggi. Denominasi tabungan relatif kecil, dengan uang Rp.100.000,00 kita bisa membuka tabungan. Tabungan tersebut merupakan sekruitas primer karena ditawarkan untuk pihak surplus dana langsung. Karakteristik seperti itu disenangi investor, terutama investor kecil. Kemudian bank mengumpulkan dana tersebut. Kemudian bank memberikan pinjaman kepada perusahaan dengan jangka waktu 20 tahun, senilai (misal) Rp. 1 milyar. Pinjaman tersebut merupakan instrumen sekunder, karena bank mengeluarkan sekuritas tersebut dan diberikan kepada perusahaan. Perhatikan bahwa bank mengubah klaim dari tabungan menjadi pinjaman. Dengan munculnya bank, aliran dana menjadi semakin efektif. Dana yang sebelumnya tidak tersalurkan, sekarang bisa tersalurkan ke perusahaan.  

2.2. Manfaat Perantara Keuangan
1.      Denominasi
Instrumen keuangan bisa diciptakan dengan denominasi yang berbeda-beda, mulai dari yang paling kecil sampai dengan yang paling besar. Tabungan merupakan contoh produk keuangan dengan denominasi kecil. Bank bisa menerima tabungan jika mempunyai uang, misal Rp. 10.000,00. Lembaga keuangan perantara bisa menjadi perantara denominasi seperti yang dijelaskan dimuka. Perusahaan menginginkan pinjaman dalam jumlah besar (misal Rp.100 milyar), sedangkan investor kecil hanya bisa menabung sebesar (misal) Rp. 1 juta. Bank kemudian mengumpulkan kas yang di terima, kemudian disalurkan keperusahaan dalam bentuk pinjaman sebesar Rp. 100 milyar.

2.      Jangka Waktu (Likuiditas)
Investor kecil menginginkan tabungan yang biss ditarik sewktu-waktu. Dengan kata lain, investor tersebut menginginkan produk keuangan atau instrumen keuangan yang mempunyai jangka waktu yang pendek. Sebaliknya, perusahaan menginginkan pinjaman dengan jangka waktu yang panjang, misal 30 tahun. Jika keduanya bertemu langsung, maka tidak akan, ada transaksi karena keduanya mempunyai preferensi jangka waktu yang berbeda. Bank bisa bertindak menjembatani ketimpangan jangka waktu tersebut. Bank menerbitkan tabungan yang bisa diambil sewaktu-waktu, kemudian memberikan pinjaman ke perussahaan dengan jangka waktu panjang. Bank mengubah klaim dari klaim berbentuk tabungan dengan jangka waktu pendek menjadi klaim berbentuk pinjaman dengan jangka waktu panjag.

3.      Monitor (Pengawasan)
Investor individual yang mempunyai dana kecil, misal Rp.1 juta, tidak akan mempunyai kemampuan dan kemauan (insentif) untuk memonitor perusahaan yang meminjam dananya. Pertama, investor tersebut banrangkali bukan merupakan investor yang canggih. Kedua, ada kemungkinan free-rider. Jika banyak investor kecil, maka mereka akan saling menunggu. Jika salah satu ada yang melakukan pengawasan (monitoring), maka investor kecil lain tidak perlu melakukan pengawasan.

4.      Biaya Transaksi
Di samping insentif yang lebih besar, lembaga keuangan bisa memperkecil biaya transaksi perunit. Dengan kata lain, terjadi ekonomies of scale untuk pemprosesan biaya transaksi dan biaya lainnya. Dengan ecomonies of scale semacam itu, maka akan lebih menguntungkan jika dana dikumpulkan (pool) ke dalam satu lembaga keuangan.

5.      Tipe Lembaga Perantara Keuangan
Ada beberapa lembaga perantara keuangan, yang paling dikenal adaalah Bank. Di samping Bank, ada asuransi, perusahaan sekuritas, reksadana, dan lainnya.
a.      Bank
Bank (sering juga disebut sebagai bank komersial atau commercial bank) adalah perantara keuangan yang ditandai dengan aktivitas menerbitkan deposito dan tabungan sebagai sumber dana utama mereka, kemudian memberikan pinjaman (loan). Pendapatan bank tersebut terutama diperoleh dari selisih (spread) antara tingkat bunga yang dibebankan kepada debitur (peminjam) dengan tingkat bunga yang dibayarkan kepada penabung (deposan).

Tabel 2. Neraca Bank
Aktiva
Pasiva
Kas dan Surat-surat berharga
Pinjaman Kredit
Aktiva Lancar dan Tetap
Giro, Deposito, dan Tabungan
Dana yang Dibeli (Purchase fund)
Utang Jangka Panjang dan Modal Sendiri

Aset yang dipunyai bank bisa dibagi ke dalam dua kelompok :
1.      Aset yang menghasilkan pendapatan (Earning Asset)
Contoh : pinjaman yang memberikan tingkat bunga bagi bank, dan merupakan salah satu sumber pendapatan.
2.      Aset yang tidak menghasilkan pendapatan (Non-Earning Asset)
Contoh : kas atau bangunan yang tidak secara langsung memberikan pendapatan bunga bagi bank.
b.      Asuransi
Perusahaan asuransi ditandai dengan ciri mereka menarik premi dari nasabahnya. Premi tersebut merupakan kompensasi atas perlindungan terhadap resiko yang mereka berikan kepada nasabahnya. Premi asuransi yang dikumpulkan merupakan sumber dana perusahaan asuransi. Ada beberapa jenis asuransi, seperti suransi jiwa, asuransi kecelakaan, asuransi kerugian, dan asuransi lainnya.
c.       Perusahaan Sekuritas
Perusahaan sekuritas ditandai dengan ciri membantu perolehan dana melalui penerbitan sekuritas seperti saham atau obligasi untuk perusahaan atau pemerintah. Jasa tersebut meliputi underwrite (penjaminan) sekuritas, pendistribusian sekuritas, konsultasi keuangan. Perusahaan sekuritas yang memberikan pelayanan menyeluruh sering disebut (secara umum) sebagai bank investasi (investment banks).
Beberapa contoh perusahaan sekuritas adalah Mandiri Sekuritas, Makindo, Merrill Lynch, Goldman Sach, Morgan Stanley Dean Witter.
d.      Perusahaan Investasi (Reksadana)
Perusahaan investasi pada dasarnya adalah lembaga keuangan yang mengumpulkan dana dari masyarakat dengan menjual saham dan kemudian menginvestasikan dana tersebut pada instrumen keuangan seperti saham atau oblogasi. Perusahaan investasi yang melakukan investasi hanya pada instrumen keuangan jangka pendek disebut juga sebagai Money-Market Fund. Perusahaan investasi juga bisa dibedakan berdasarka strategi investasi. Peruahaan investasi yang mengkonsentrasikan pada saham yang sedang tumbuh disebut Growth Fund, pada saham internasional sebagai International Fund.

3.      INSTRUMEN KEUANGAN

3.1. Karakteristik Instrumen Keuangan
1.      Denominasi
2.      Jangka Waktu
3.  Tipe Klaim. Secara umum ada dua jenis sekuritas berdasarkan klaimnya yaitu klaim kepemilikan (saham) dan klaim pinjaman (utang dan obligasi).
4.  Likuiditas. Instrumen keuangan berbeda-beda dalam hal kemudahan memperjulbelikan. Kemudahan tersebut disebut sebagai marketability atau liquidity.

3.2. Jenis-jenis Instrumen Keuangan
1.      Instrumen Pasar Uang
Instrumen pasar uang adalah instrumen keuangan yang mempunyai jatuh tempo yang kurang dari satu tahun. Beberapa contoh instrumen tersebut antara lain : (1) Sertifikat Bank Indonesia, (2) Commercial Paper, (3) Akseptansi Bank, (4) Certificates of Deposit, dan (5) Repurchase Agreement.
2.      Instrumen Pasar Modal
Instrumen pasar modal adalah instrumen yang mempunyai jangka waktu lebih dari sastu tahun. Beberapa contoh instrumen keuangan tersebut adalah obligasi, saham preferen, dan saham biasa. Obligasi adalah surat utang yang dikeluarkan oleh perusahaan atau pemerintah. Obligasi biasanya menyebutkan nilai nominal, kupon bunga, dan jangka waktu. Perjanjian lain bisa disebutkan, misal adanya jaminan atau tidak. Jagka waktu obligasi bisa mencapai 10 tahun, bahkan ada yang sampai 90 tahun (di luar negeri), bahkan ada yang tidak mempunyai jatuh tempo (consol).

1 komentar:

  1. Saya telah berpikir bahwa semua perusahaan pinjaman online curang sampai saya bertemu dengan perusahaan pinjaman Suzan yang meminjamkan uang tanpa membayar lebih dulu.

    Nama saya Amisha, saya ingin menggunakan media ini untuk memperingatkan orang-orang yang mencari pinjaman internet di Asia dan di seluruh dunia untuk berhati-hati, karena mereka menipu dan meminjamkan pinjaman palsu di internet.

    Saya ingin membagikan kesaksian saya tentang bagaimana seorang teman membawa saya ke pemberi pinjaman asli, setelah itu saya scammed oleh beberapa kreditor di internet. Saya hampir kehilangan harapan sampai saya bertemu kreditur terpercaya ini bernama perusahaan Suzan investment. Perusahaan suzan meminjamkan pinjaman tanpa jaminan sebesar 600 juta rupiah (Rp600.000.000) dalam waktu kurang dari 48 jam tanpa tekanan.

    Saya sangat terkejut dan senang menerima pinjaman saya. Saya berjanji bahwa saya akan berbagi kabar baik sehingga orang bisa mendapatkan pinjaman mudah tanpa stres. Jadi jika Anda memerlukan pinjaman, hubungi mereka melalui email: (Suzaninvestment@gmail.com) Anda tidak akan kecewa mendapatkan pinjaman jika memenuhi persyaratan.

    Anda juga bisa menghubungi saya: (Ammisha1213@gmail.com) jika Anda memerlukan bantuan atau informasi lebih lanjut

    BalasHapus

BAB 14

ANALISIS INVESTASI LANJUTAN : PENDEKATAN ADJUSTED PRESENT VALUE 1.      METODE ADJUSTED PRESENT VALUE (APV) 1.1. Kerangka APV ...