PASAR
KEUANGAN
Manajer
keuangan akan terlibat secara ekstensif dengan pasar keuangan. Sebagai contoh,
manajer keuanagan berusaha memperoleh dana dari pasar keuangan. Kemudian,
manajer keuangan akan berusaha menginformasikan hasil yang sudah dicapai kepada
investor, atau kepasar keuangan agar harga saham menungkat.
1.
PASAR
KEUANGAN
Pasar
keuangan bisa didefinisikan sebagai bertemunya pihak yang mempunyai kelebihan
dana (surplus dana) dengan pihak yang kekurangan dana (defisit dana). Di pasar
keuangan tersebut akan terjadi transaksi, yaitu pihak defisit dana memperoleh
dna dari pihak surplus dana. Dengan kata lain, mobilitas dana akan terjadi pada
situasi tersebut. Meskipun ada dua pihak utama yang terlibat dalam pasar
keuangan, untuk memfasilitasi aliran dana tersebut, banyak pihak yang terlibat,
khususnya lembaga perantara (yang kemudian disebut sebagai lembaga perantara
keuangan). Perantara keuangan muncul untuk membantuk mengefektifkan aliran dana
dari pihak surplus kepada pihak defisit dana. Dalam pasar keuangan tersebut,
aliran dana diperlancar dengan munculnya instrumen keuangan (sekuritas atau
surat berharga). Instrumen keuangan pada dasarnya merupakan surat perjanjian
yang melibatkan pihak surplus dengan defisit dana, dalam kaitannya dengan aliran
dana.
1.1.
Jenis-jenis Pasar Keuangan
a. Pasar Modal versus Pasar Uang
Pasar
modal adalah pasar keuangan dimana diperdagangkan instrumen keuangan jangka
panjang. Pasar uang adalah pasar keuangan dimana diperdagangkan intrumen
keuangan jangka pendek. Contoh instrumen jangka panjang adalah obligasi, karena
obligasi jautuh tempo lebih dari satu tahun. Contoh instrumen jangka pendek
adalah Commercial Paper (CP), karena
CP jatuh tmepo dalam waktu kurang dari satu tahun.
b. Pasar Spot dan Pasar Forward
Pasar
spot adalah pasar dimana penyelesaian (settlement) terjadi saat ini. Pasar forward
adalah pasar dimana penyelesaian (settlement) terjadi beberapa saat mendatang,
sedangkan kontrak ditetapkan saat ini. Contoh kedua pasar tersebut sebagai
berikut. Misalkan saya ingin membeli dolar Amerika Serkat ($) sebanyak $1.000.
Saya pergi ke bank terdekat menayakan harga (kurs) dolar. Kurs tersebut adalah
Rp. 8.500.00-Rp.8.750,00/$, yang berarti saya harus membayar Rp.8.750,00 jika
ingin membeli dolar (kurs penawaran/ask), dan saya akan menerima RP.8.500,00
jika saya menjual dolar. Karena saya ingin membeli dolar, maka saya menyerahkan
RP.8.750,00 (RP.8.750,00 x $1.000), dan saya memperoleh $1.000 sat itu juga.
Pasar semacam itu dinamakan sebagai pasar spot. Jika transaksi cukup besar
(misal sembeli $10 juta), barangkali penyelesaian transaksi (penyerahan dolar)
tidak terjadi saat itu juga, tetapi terjadi dua hari berikutnya (t + 2).
Tabel 1. Kontras antara
Spot dengan Forward
Waktu
|
Pasar Spot
|
Pasar Forward
|
t = 0 (saat
ini)
|
-Rp. 8.750
(beli dolar)
+$1
(memperoleh 1$)
|
Mendatangani
kontrak untuk membeli $1 dengan harga Rp. 9.200/$
|
t = +3 (tiga
bulan mendatang)
|
-
|
-Rp.9.200
(beli dolar)
+$1
(memperoleh $1)
|
c. Pasar Perdana dan Pasar Sekunder
Pasar
keuangan juga bisa dilihat ke dalam pasar prdana dan pasar sekunder. Pada waktu
perusahaan go-public (menjual sahamnya kepublik). Perusahaan akan melewati
kedua pasar tesebut. Pada pasar perdana perusahan (emiten) berurusan dengan
perusahaan investasi. Emiten tidak secara langsung menjual sahamnya ke investor
publik. Contoh perusahaan sekuritas adalah Mandiri sekuritas, BNI sekuritas,
Merryl Lynch, Goldman Sachs. Kenapa mesti menggunakan perusahaan sekuritas ?
karena perusahaan sekuritas berpengalaman dalam hal jual beli sekuritas.
Sedangkan perusahaan mempunyai pengalaman yang sedikit dalam hal menjual sekuritas,
apalagi jika go-publik merupakan keputusan pertama kali. Perusahaan bisa
menjual sahamnya ke perusahaan sekuritas pada pasar perdana (bisa juga
perusahaan sekuritas membantu menjualkan saham ke publik). Setelah perusahaan
sekuritas membeli saham tersebut (misal membeli), perusahaan sekuritas akan
menjual saham yang dibelinya kepublik. Biasanya investor yang mempunyai koneksi
ke perusahaan yang bisa membeli langsung ke perusahaan sekuritas tersebut.
Investor biasa juga bisa membeli langsung, tetapi biasanya ada penjatahan.
Setelah
melewati tahap tersebut, perusahaan biasanya ingin mencatatkan (listing) saham
ke Bursa Keuangan, kemudian saham bisa diperjualbelikan di Bursa Keuangan.
Perusahaan akan meminta izin kepada Bursa Efek di Jakarta (misal ingin listing
di BEJ). Etelah memperoleh izin, investor yang membeli di pasar perdana bisa
menjual sahamnya kepada investor lain. Kemudian transaksi jual beliakan terjadi
dipasar tersebut.
d. Pasar OTC dan Pasar dengan Lokasi
Tertentu
Beberapa
pasar keuangan mempunyai lokasi tertentu. Sebagai contoh, Bursa Efek Jakarta
(tempat saham diperjualbelikan) mempunyai lokasi tertentu, yaitu di Jakarta, di
jalan sudirman, dengan bangunan tertentu. Pasar keuangan lain tidak mempunyai
lokasi tertentu. Sebagai contoh, pasar valuta sing mempunyai lokasi yang
tersebar di dunia. Pedagang valas dihubungkan stu sama lain dengan menggunakan
terminal komputer. Order beli atau jual akan dilakukan melalui komputer, yang
kemudian akan diteruskan kepada pedagang lainnya di Hongkong (misal). Praktis
tidak ada lokasi yang terpusat untuk pasar semacam itu. Pasar semacam itu
sering dinamakan sebagai Over The Counter
market.
e. Pasar Valuta Asing
Instrumen
yang diperdagangkan dipasar keuangan bisa beragam. Seperti saham, obligasi,
Commercial paper, dan mata uang asing (Valas). Pada valas memperdagangkan mata
uang asing. Kenapa ada pasar valuta asing ? jawabannya adalah karena didunia
ini banyak mata uang yang berbeda. Kemudian sesorang dari negara tertentu ingin
mempunyai daya beli di negara lain (yang menggunakan mata uang yang berbeda
dengan ata uang di negara ia tinggal). Pasar valuta asing memfasilitasi pertukaran
mata uang yang berbeda tersebut.
2.
PERANTARA
KEUANGAN
Perantara keuangan
adalah lembaga atau pihak yang menjembatani pihak surplus dengan pihak defisit
dana. Pihak perantara akan membantu mengefektifkan aliran dana di pasar
keuangan.
2.1.
Tipe Perantara Keuangan
Secara umum ada dua
tipe perantara keuangan, yaitu :
a. Perantara keuangan yang tidak
mengubah klaim
Perantara
keuangan jenis ini adalah perantara keuangan yang menjembatani pihak defisit
dengan surplus tanpa mengubah klaim. Sebagai contoh, broker bertugas hanya
menjembatani dua pihak tersebut. Misalkan perusahaan mengeluarkan obligasi,
broker hanya menghubungkan antara perusahaan dengan investor. Broker tidak
melakukan apa-apa terhadap obligasi tersebut. Karena obligasi dikeluarkan oleh
pihak pertama (pihak yang membutuhkan dana), maka obligasi tesebut dinamakan
sebagai sekuritas primer.
b. Perantara keuangan yang mengubah
klaim
Dalam
beberapa situasi, perantara keuangan (yang tidak mengubah klaim) kurang efektif
dalam mengalirkan dana. Biaya transaksi tidak bisa diturunkan menjadi lebih
rendah, karena mereka tidak megubah klaim. Perantara keuangan jenis kedua (yang
mengubah klaim) membantu memecah masalah tersebut dengan jalan mengubah kalim
sekuritas primer menjadi sekuritas sekunder. Sebagai contoh, bank menerbitkan
deposito atau tabungan yang ditawarkan kepada penabung (investor). Tabungan
mempunyai karakteristik bisa diambil sewaktu-waktu, sehingga likuiditasnya
tinggi. Denominasi tabungan relatif kecil, dengan uang Rp.100.000,00 kita bisa
membuka tabungan. Tabungan tersebut merupakan sekruitas primer karena
ditawarkan untuk pihak surplus dana langsung. Karakteristik seperti itu
disenangi investor, terutama investor kecil. Kemudian bank mengumpulkan dana
tersebut. Kemudian bank memberikan pinjaman kepada perusahaan dengan jangka
waktu 20 tahun, senilai (misal) Rp. 1 milyar. Pinjaman tersebut merupakan
instrumen sekunder, karena bank mengeluarkan sekuritas tersebut dan diberikan
kepada perusahaan. Perhatikan bahwa bank mengubah klaim dari tabungan menjadi
pinjaman. Dengan munculnya bank, aliran dana menjadi semakin efektif. Dana yang
sebelumnya tidak tersalurkan, sekarang bisa tersalurkan ke perusahaan.
2.2.
Manfaat Perantara Keuangan
1.
Denominasi
Instrumen
keuangan bisa diciptakan dengan denominasi yang berbeda-beda, mulai dari yang
paling kecil sampai dengan yang paling besar. Tabungan merupakan contoh produk
keuangan dengan denominasi kecil. Bank bisa menerima tabungan jika mempunyai
uang, misal Rp. 10.000,00. Lembaga keuangan perantara bisa menjadi perantara
denominasi seperti yang dijelaskan dimuka. Perusahaan menginginkan pinjaman
dalam jumlah besar (misal Rp.100 milyar), sedangkan investor kecil hanya bisa
menabung sebesar (misal) Rp. 1 juta. Bank kemudian mengumpulkan kas yang di
terima, kemudian disalurkan keperusahaan dalam bentuk pinjaman sebesar Rp. 100
milyar.
2.
Jangka
Waktu (Likuiditas)
Investor
kecil menginginkan tabungan yang biss ditarik sewktu-waktu. Dengan kata lain,
investor tersebut menginginkan produk keuangan atau instrumen keuangan yang
mempunyai jangka waktu yang pendek. Sebaliknya, perusahaan menginginkan
pinjaman dengan jangka waktu yang panjang, misal 30 tahun. Jika keduanya
bertemu langsung, maka tidak akan, ada transaksi karena keduanya mempunyai
preferensi jangka waktu yang berbeda. Bank bisa bertindak menjembatani
ketimpangan jangka waktu tersebut. Bank menerbitkan tabungan yang bisa diambil
sewaktu-waktu, kemudian memberikan pinjaman ke perussahaan dengan jangka waktu
panjang. Bank mengubah klaim dari klaim berbentuk tabungan dengan jangka waktu
pendek menjadi klaim berbentuk pinjaman dengan jangka waktu panjag.
3.
Monitor
(Pengawasan)
Investor
individual yang mempunyai dana kecil, misal Rp.1 juta, tidak akan mempunyai
kemampuan dan kemauan (insentif) untuk memonitor perusahaan yang meminjam
dananya. Pertama, investor tersebut banrangkali bukan merupakan investor yang
canggih. Kedua, ada kemungkinan free-rider. Jika banyak investor kecil, maka
mereka akan saling menunggu. Jika salah satu ada yang melakukan pengawasan (monitoring), maka investor kecil lain
tidak perlu melakukan pengawasan.
4.
Biaya
Transaksi
Di
samping insentif yang lebih besar, lembaga keuangan bisa memperkecil biaya
transaksi perunit. Dengan kata lain, terjadi ekonomies of scale untuk pemprosesan biaya transaksi dan biaya
lainnya. Dengan ecomonies of scale
semacam itu, maka akan lebih menguntungkan jika dana dikumpulkan (pool) ke dalam satu lembaga keuangan.
5.
Tipe
Lembaga Perantara Keuangan
Ada
beberapa lembaga perantara keuangan, yang paling dikenal adaalah Bank. Di
samping Bank, ada asuransi, perusahaan sekuritas, reksadana, dan lainnya.
a.
Bank
Bank
(sering juga disebut sebagai bank komersial atau commercial bank) adalah perantara keuangan yang ditandai dengan
aktivitas menerbitkan deposito dan tabungan sebagai sumber dana utama mereka,
kemudian memberikan pinjaman (loan).
Pendapatan bank tersebut terutama diperoleh dari selisih (spread) antara
tingkat bunga yang dibebankan kepada debitur (peminjam) dengan tingkat bunga yang
dibayarkan kepada penabung (deposan).
Tabel 2. Neraca Bank
Aktiva
|
Pasiva
|
Kas dan
Surat-surat berharga
Pinjaman
Kredit
Aktiva Lancar
dan Tetap
|
Giro,
Deposito, dan Tabungan
Dana yang
Dibeli (Purchase fund)
Utang Jangka
Panjang dan Modal Sendiri
|
Aset yang dipunyai bank
bisa dibagi ke dalam dua kelompok :
1. Aset
yang menghasilkan pendapatan (Earning
Asset)
Contoh
: pinjaman yang memberikan tingkat bunga bagi bank, dan merupakan salah satu
sumber pendapatan.
2. Aset
yang tidak menghasilkan pendapatan (Non-Earning
Asset)
Contoh : kas atau bangunan yang tidak
secara langsung memberikan pendapatan bunga bagi bank.
b.
Asuransi
Perusahaan
asuransi ditandai dengan ciri mereka menarik premi dari nasabahnya. Premi
tersebut merupakan kompensasi atas perlindungan terhadap resiko yang mereka
berikan kepada nasabahnya. Premi asuransi yang dikumpulkan merupakan sumber
dana perusahaan asuransi. Ada beberapa jenis asuransi, seperti suransi jiwa,
asuransi kecelakaan, asuransi kerugian, dan asuransi lainnya.
c.
Perusahaan
Sekuritas
Perusahaan
sekuritas ditandai dengan ciri membantu perolehan dana melalui penerbitan
sekuritas seperti saham atau obligasi untuk perusahaan atau pemerintah. Jasa
tersebut meliputi underwrite (penjaminan)
sekuritas, pendistribusian sekuritas, konsultasi keuangan. Perusahaan sekuritas
yang memberikan pelayanan menyeluruh sering disebut (secara umum) sebagai bank
investasi (investment banks).
Beberapa
contoh perusahaan sekuritas adalah Mandiri Sekuritas, Makindo, Merrill Lynch,
Goldman Sach, Morgan Stanley Dean Witter.
d.
Perusahaan
Investasi (Reksadana)
Perusahaan
investasi pada dasarnya adalah lembaga keuangan yang mengumpulkan dana dari
masyarakat dengan menjual saham dan kemudian menginvestasikan dana tersebut
pada instrumen keuangan seperti saham atau oblogasi. Perusahaan investasi yang
melakukan investasi hanya pada instrumen keuangan jangka pendek disebut juga
sebagai Money-Market Fund. Perusahaan investasi juga bisa
dibedakan berdasarka strategi investasi. Peruahaan investasi yang
mengkonsentrasikan pada saham yang sedang tumbuh disebut Growth Fund, pada saham internasional sebagai International Fund.
3.
INSTRUMEN
KEUANGAN
3.1. Karakteristik Instrumen Keuangan
1. Denominasi
2. Jangka
Waktu
3. Tipe
Klaim. Secara umum ada dua jenis sekuritas berdasarkan klaimnya yaitu klaim
kepemilikan (saham) dan klaim pinjaman (utang dan obligasi).
4. Likuiditas.
Instrumen keuangan berbeda-beda dalam hal kemudahan memperjulbelikan. Kemudahan
tersebut disebut sebagai marketability
atau liquidity.
3.2.
Jenis-jenis Instrumen Keuangan
1. Instrumen
Pasar Uang
Instrumen pasar uang adalah instrumen
keuangan yang mempunyai jatuh tempo yang kurang dari satu tahun. Beberapa
contoh instrumen tersebut antara lain : (1) Sertifikat Bank Indonesia, (2) Commercial Paper, (3) Akseptansi Bank,
(4) Certificates of Deposit, dan (5) Repurchase Agreement.
2. Instrumen
Pasar Modal
Instrumen pasar modal adalah instrumen yang
mempunyai jangka waktu lebih dari sastu tahun. Beberapa contoh instrumen
keuangan tersebut adalah obligasi, saham preferen, dan saham biasa. Obligasi
adalah surat utang yang dikeluarkan oleh perusahaan atau pemerintah. Obligasi
biasanya menyebutkan nilai nominal, kupon bunga, dan jangka waktu. Perjanjian
lain bisa disebutkan, misal adanya jaminan atau tidak. Jagka waktu obligasi
bisa mencapai 10 tahun, bahkan ada yang sampai 90 tahun (di luar negeri),
bahkan ada yang tidak mempunyai jatuh tempo (consol).
Saya telah berpikir bahwa semua perusahaan pinjaman online curang sampai saya bertemu dengan perusahaan pinjaman Suzan yang meminjamkan uang tanpa membayar lebih dulu.
BalasHapusNama saya Amisha, saya ingin menggunakan media ini untuk memperingatkan orang-orang yang mencari pinjaman internet di Asia dan di seluruh dunia untuk berhati-hati, karena mereka menipu dan meminjamkan pinjaman palsu di internet.
Saya ingin membagikan kesaksian saya tentang bagaimana seorang teman membawa saya ke pemberi pinjaman asli, setelah itu saya scammed oleh beberapa kreditor di internet. Saya hampir kehilangan harapan sampai saya bertemu kreditur terpercaya ini bernama perusahaan Suzan investment. Perusahaan suzan meminjamkan pinjaman tanpa jaminan sebesar 600 juta rupiah (Rp600.000.000) dalam waktu kurang dari 48 jam tanpa tekanan.
Saya sangat terkejut dan senang menerima pinjaman saya. Saya berjanji bahwa saya akan berbagi kabar baik sehingga orang bisa mendapatkan pinjaman mudah tanpa stres. Jadi jika Anda memerlukan pinjaman, hubungi mereka melalui email: (Suzaninvestment@gmail.com) Anda tidak akan kecewa mendapatkan pinjaman jika memenuhi persyaratan.
Anda juga bisa menghubungi saya: (Ammisha1213@gmail.com) jika Anda memerlukan bantuan atau informasi lebih lanjut